Mencintaku-Mencintaimu dan Puisi Lainnya

WD Gafoer

58 sec read

SEBAB YANG LAIN

I
kulihat kecambah menembus
selaput tipis arteri hidupku
tumbuh menyeruak ke segala arah
menabrak nasib; menuntun takdir—
pada suatu malam di bulan suci
dalam hujan darah bertahun-tahun
seorang duduk menyusun sisa-sisa tulang kaki
letih sudah lengan pak dokter
memungut serpihan air mata di tepi jalan
lelah sudah tangan Ibu
perih merintih mengetuk pintu langit
pulau Gapi

ke mana tunas-tunas itu menuju
pada pucuk-pucuknya yang runcing
disembelihlah segala tanya; percuma
segala gurau derita yang berderit di bilah-bilah doa malam
dengan menunjuk dadanya sendiri ia bergumam:
“Perang ini mencari mati,”
melotot matanya berapi-api
“Dengan damai, dengan ritmis,
akan kurebut kembali kematianku yang puitis”.

II
kulihat kecambah tumbuh di bahu kubur
dari sebuah desa di rahim Ibuku yang menangis
saat kota-kota memanen rindu
kata-kata beranak-pinak
menanak wajahmu:
Ibuku sang ‘Lain’
yang liyan
kucintai!

MENCINTAIKU-MENCINTAIMU

wanitaku berbulu angsa
aku bertanya padaku
apakah padamu
aku mencintai?
atau …
apakah padaku
kau mencintai?
karena malam perawan menunggu
karena siang berawan mengganggu
berminggu-minggu
membelenggu kepalaku
berlagu-lagu aku—
mengais kelindan tanya itu
wanitaku yang putrimalu
aku bertanya padamu
apakah dengan sembilu
kau cinta padaku
atau cinta padamu?

MELAMUN

I
di sini di kota ini
sementara para pengelana
menenun kain kafan
bunga dan air mata
kutemukan sehelai rambut
di batang lehermu
dalam ingatan yang samar-samar
saat tubuhmu basah kuyup diamuk amarahku
merajuk, melaju, menabrak malam yang mabuk
berderai embun di pelupuk, kau bernyanyi—
kau menari sebelahku yang melulu memintamu berlalu

II
di sini di kota ini
sementara penjelajah
mulai pikun dan beracun
kutemukan puisi
berkerumun mengenangmu
mengubur luka yang tak akan pernah sembuh
merunut duka yang akan selalu membuatmu
melamun dengan anggun

*****

Editor: Moch Aldy MA

WD Gafoer

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email