Untuk bisa merasa bahagia, seseorang rela melakukan apa saja, bahkan jika harus melintasi berbagai semesta sekali pun. Itulah premis yang ditawarkan film Doctor Strange in The Multiverse of Madness. Premis tersebut akhirnya memunculkan sebuah pertanyaan. Sebetulnya, kebahagiaan itu dibentuk atau dicari?
Kisah dimulai saat Stephen Strange (Benedict Cumberbatch) bersama remaja perempuan, America Chavez (Xochitl Gomez), dikejar sosok monster. America Chavez berhasil lolos, tetapi Doctor Strange tidak bisa diselamatkan. Kejadian itu ternyata potongan mimpi Stephen. Suatu hari, Stephen kembali berjumpa dengan America di tengah kekacauan kota akibat serangan monster. Ternyata, America punya kemampuan melintasi semesta. Ia juga menjelaskan pertemuannya dengan Strange dalam mimpi itu adalah kejadian nyata di semesta lain.
Di sisi lain, ada Wanda Maximoff (Elizabeth Olsen) yang tengah terjebak dalam kebahagiaan fana. Ia hanya bisa merasakan itu dalam mimpi. Wanda ingin kebahagiaannya menjadi nyata. Oleh karena itu, ia butuh melintasi semesta.
Bicara soal semesta, film Marvel fase keempat memang sudah membuka portal semesta lain. Fokus kisah sudah masuk ke beragam semesta atau lebih dikenal dengan multiverse. Dimulai dari film Avenger: Endgame (2019), saat Avenger melakukan perjalanan waktu ke masa lalu demi menyelamatkan kehidupan bumi dari jentikan jari Thanos. Sejak saat itu, semesta Marvel semakin beragam, termasuk dalam Doctor Strange in the Multiverse of Madness.
Baca juga:
Dalam film ini, Wanda Maximoff alias Scarlet Witch memainkan peran antagonis. Scarlet Witch menginginkan kemampuan America agar bisa berjumpa dengan sang anak, Billy dan Tommy, di semesta berbeda. Semesta yang selalu menghantuinya saat tidur.
Film besutan Sam Raimi ini memberi aura cukup gelap pada semesta Marvel Cinematic Universe (MCU). Film ini berfokus pada pencarian kebahagiaan lintas semesta. Wanda dan Strange punya pandangan berbeda dalam memaknai kebahagiaan. Perjalanan dan pertarungan lintas semesta pun tak terhindarkan.
Strange berusaha melindungi America Chavez dari keinginan Wanda. Semesta tak dapat ditukar. Jika Scarlet Witch memaksa untuk melintasi dan hidup sebagai Wanda di semesta lain, ia akan merusak realitas di semesta tersebut.
Memaknai Kebahagiaan
Film ini sangat menarik untuk dijadikan risalah dalam memaknai kebahagiaan. Setiap orang mungkin memiliki sudut pandangnya sendiri tentang arti bahagia dalam hidup. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), ada tiga pendekatan untuk menilik kebahagiaan, yaitu kepuasan hidup, afeksi, dan eudaimonia.
Kepuasaan hidup berkaitan dengan bagaimana seseorang merasa puas dalam hidup. Afeksi sendiri dimaknai sebagai kondisi yang memunculkan banyak perasaan menyenangkan, biasanya diasosiasikan dengan kasih sayang. Eudaimonia adalah pandangan dalam menciptakan makna kebahagiaan hidup. Tingkat pencapaian kebahagiaan tiap orang dapat berbeda.
Untuk mencapai kebahagiaan versinya, Wanda sampai harus melakukan cara yang memaksa bahkan mengorbankan orang lain. Sebagai sosok yang mengalami banyak kehilangan, seperti kehilangan saudara kembarnya saat tragedi Hydra, rekan-rekan Avenger, dan sang kekasih, Vision, kebahagiaan tampaknya sangat didambakan oleh Wanda. Kisah yang berpusat pada Wanda Maximoff dapat disaksikan melalui serial WandaVision, atau dapat dibaca melalui tulisan Surya Dua Artha Simanjuntak dengan judul Menjadi Penyihir atau Ibu Rumah Tangga?
Berbeda dengan cara Wanda yang memaksakan kehendak, Doctor Strange memiliki definisi bahagianya sendiri. Ia mengaku bahagia meski harus mengorbankan perasaan dan kehidupan percintaannya demi mengemban tanggung jawab lain. “I love you in every universe,” ucap Strange di salah satu scene. Ia mencintai mantan kekasihnya, Christine, di setiap semesta. Meski di salah satu semesta mereka tidak bersama.
Kebahagiaan ternyata bukan dicari dengan susah payah, melainkan dibentuk. Begitulah pesan tersirat yang ditampilkan film ini. Ini juga dapat menjadi bukti bahwa Marvel Cinematic Universe yang tidak hanya kaya dengan efek visual dan suara, tetapi juga dari segi makna.
Meski beberapa penggemar masih mengeluh dan merasa kurang puas dengan plot yang dihadirkan, secara umum kemunculan karakter America Chavez turut memperlebar semesta MCU fase keempat. Adanya karakter dari semesta lain sangat menarik untuk disimak.
Sutradara seperti mengajak penonton untuk ikut merasakan betapa luar biasanya upaya mendapatkan kebahagiaan sampai harus melintasi berbagai semesta. Namun, di saat yang sama juga mengajarkan kita untuk memaknai arti bahagia dalam kehidupan saat ini. Sejatinya, kita hanya memiliki satu realitas hidup. Hidup harus tetap dirayakan dan dijalani meski masih belum sempurna.
Editor: Prihandini N