Melihat Kemenangan Taliban dengan Pikiran Terbuka

Editorial Omong-Omong

2 min read

Anggota Taliban sedang berjaga-jaga setelah Kabul direbut (Sumber: Reuters)

Dengan membuka pikiran kita seluas-luasanya kemenangan Taliban ini punya sisi positif dan negatif bagi dunia dan bagi kita di Indonesia khususnya.

Dunia bisa belajar dari kemenangan Taliban ini. Pelajaran berharga yang bisa didapat adalah bahwa suatu rezim atau penguasa tidak akan bisa bertahan kalau dia korup, tidak mengakar dan tidak mendapat dukungan rakyatnya serta menyerahkan dirinya dalam kungkungan kekuasaan asing.

Kekalahan Amerika Serikat dan kemenangan Taliban menguatkan hukum besi sejarah bahwa invasi asing ke sebuah negara tidak akan bertahan karena sebagaimanapun baiknya dan kuatnya dia pasti tidak akan mendapat dukungan rakyat setempat. Sampai mundurnya mereka dari Afghanistan di awal Agustus 2021 ini, dalam 20 tahun bercokol di negara Asia Tengah ini Amerika Serikat telah menghabiskan trilliunan dollar untuk membantu pembangunan negara ini serta mengorbankan ribuan jiwa untuk menjaga keamanan rezim yang dibentuknya setelah mengalahkan Taliban pada 2001 lalu.

Indonesia sebagai negara yang lahir dari perjuangan melawan kekuatan asing harus memakai kemenangan Taliban ini sebagai motivasi untuk memperkuat kemandirian dan kemampuan dirinya sendiri untuk maju karena kalau seluruh rakyat bersatu  semua bisa dilakukan sendiri dan tidak ada yang tidak mungkin.

Jadi kemenangan Taliban ini harus dilihat sebagai kemenangan pejuang yang ingin membebaskan diri dari kekuatan asing dan penguasa yang korup meskipun kemudian kita harus juga waspada mau seperti apa Taliban memerintah setelah ia berkuasa.

Pertanyaan tentang akan seperti apa Taliban memerintah mengantarkan kita kepada kemungkinan efek negatif kemenangan Taliban ini untuk Indonesia dan dunia. Apakah Taliban akan seperti ketika pertama dulu ia berkuasa? Atau lebih terbuka dan menghormati hak-hak dasar warganya?

Jika Taliban tidak belajar dari masa lalu di mana ia berkuasa dengan tangan besi serta tidak mengindahkan tatanan dunia sehingga gagal mendapatkan dukungan internasional, kekuasaan Taliban akan singkat seperti yang pertama karena hal ini akan memberi alasan kepada kekuatan asing untuk ikut campur urusan dalam negeri mereka dengan alasan kemanusiaan yaitu menyelamatkan manusia yang tertindas oleh penguasa lalim.    
Meskipun demikian kekuasaan Taliban yang kemungkinan singkat ini bisa mengancam dunia internasional termasuk Indonesia paling tidak dalam dua hal: Menguatnya kelompok garis keras Islam yang terinspirasi dengan kemenangan ini yang ditakutkan akan mendorong terorisme di seluruh dunia serta meningkatnya supply heroin dan opium ke Indonesia dan negara lainnya karena Afghanistan adalah salah satu produsen terbesar opium dan heroin dengan kualitas terbaik.
Indonesia telah belajar bahayanya pengaruh radikalisme yang diimpor dari kawasan Timur Tengah (termasuk Afghanistan) di era 80-an dan 90-an yang mendorong menguatnya fundamentalisme dan terbentuknya kelompok2 yang melakukan berbagia aksi teror dan pemboman. Kemenangan Taliban selain memungkinkan kelompok-kelompok radikal yang mati suri dan bersembunyi di berbagai daerah di Afghanistan akan kembali muncul dan aktif mneyebar ke seluruh dunia termasuk ke Indonesia. Selain itu, kemenangan Taliban ini akan menjadi inspirasi dan penyemangat bagi kelompok-kelompok radikal lokal di Indonesia yang sudah hampir terkikis menjadi bersemangat dan aktif kembali.
Kita berharap dengan pengalaman menghadapi radikalisme karena pengaruh luar tersebutdapat membuat rakyat dan pemerintah Indonesia lebih sadar dan siap untuk tidak kembali ke kondisi 10-20 tahun lalu dan menyianyiakan kerja keras yang sudah membawa Indonesia ke arah moderisme  selama 2 dekade terakhir ini.
Sebagai sesama negara yang merdeka dengan berjuang melawan kekuatan asing dan sebagai sesama Muslim kita berharap dan berdoa agar pemimpin Taliban melihat kenyataan perlunya Afghanistan bekerja sama dengan dunia internasional dan dengan demikian tidak memberi alasan kepada negara asing utk menginvasi lagi
Melihat negara mereka hancur karena invasi Asing, pemimpin Taliba seharusnya juga sadar untuk tidak campur tangan terhadap urusan negara lain dan membuang jauh-jauh pikiran untuk mengekspor paham-paham mereka ke negara lain karena hal ini hanya akan menimbulkan kemarahan dunia internasional.
Kita juga berharap agar pemimpin Taliban tidak membiarkan kelompok kelompok teroris bersembunyi di negaranya serta membiarkan mereka melakukan aksi teror ke luar. Terakhir, pemimpin Taliban telah berjanji begitu mereka menang bahwa mereka tidak akan tegantung lagi kepada produksi opium dan heroin selama mereka berkuasa. Dengan melihat kondisi ril masyarakat Afghanistan yang sangat miskin karena perang bertahun-tahun, kita sadar bahwa janji ini merupakan janji yang sulit ditepati karena penanaman popy dan produksi opium dan heroin merupakan penunjang ekonomi Afghanistan. Janji ini hanya dapat dilaksanakan dengan bantuan internasional dan Taliban harus menunjukkan itikad baiknya untuk bisa mendapatkan kepercayaan internasional, dan dengan demikian kita bisa berharap produksi opium dan heroin bisa dikurangi dan secara bertahap Afghanistan dapat hidup dari perekonomian yg normal.
Editorial Omong-Omong

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email