Rapat Anggaran
Pewarta muda bertanya:
Atas hasil Rapat Evaluasi Penyerapan Anggaran siang ini, bagaimana menurut Bapak?
Bapak Dewan yang terhormat menjawab:
Ehm… Menurut hemat saya, saya tidak hemat.
Selamat Malam Anak Rantau
Krik
Krik
Krik
Krik
Ke masa kecil ia kembali
Malam yang hangat saat di rumah
Tidur nyenyak di samping ibu
Ditemani suara jangkrik
Krik
Krik
Krik
Krik
Trik
Trik
Trik
Trik
Ke saat ini si remaja kembali
Malam di kosan yang paling gerah
Tidur di samping kipas angin berdebu
Ditemani suara token listrik
Trik
Trik
Trik
Trik
Maaf, Sedang Ada Penyerapan Anggaran
Astrea 1995 dapat melesat bagai kilat
Kecuali hari ini
Lalu lintas padat merakyat
Semua seperti berhenti
Desas-desus terdengar
Sedang ada perbaikan jalan
Sekabur-kaburnya kabar
Aku yakin tak ada perbaikan jalan
Jalan panjang ini
Jalan yang baik
Tidak perlu perbaikan lagi
Bagaimana tidak baik?
Jalan ini menjadi tempat berpijak bagi:
Pegawai yang dipotong gajinya bila terlambat
Anak sekolah yang harus tiba pukul 06:45
Kurir yang upah per paketnya lebih rendah dari tarif parkir liar wilayah ormas
Supir angkutan yang semakin sepi penumpang
Pasien dalam ambulan yang harus segera sampai demi kehidupan
Iring-iringan pejabat yang melintas bebas hambatan bagai Nabi dengan mukjizat membelah lautan
Aku yang harus tiba tepat waktu di Taman Kota untuk mengantar rindu pada calon kekasihku
Sekian banyak beban di atas
Jalan yang baik ini masih tetap baik
Tidak retak, tidak berlubang, tidak mengeluh
Belum pernah kutemui jalan sebaik ini
Heh… Sedang ada perbaikan jalan?
Entah bagian mana yang perlu perbaikan
Aku yakin tak ada perbaikan jalan
Sampai aku di kilometer sekian
Hampir di pusat titik kemacetan
Tampak beberapa pekerja sedang persiapan
Satu dari mereka memasang papan bertuliskan:
“Maaf, perjalanan anda terganggu. Sedang ada penyerapan anggaran”
Di Bangku Taman Kota
Sinar matahari pukul empat sore
Baru saja tiba di wajahmu
Berbinar itu kedua lingkar matamu
Cemerlang itu kamu
Aku malah berubah menjadi batu
Menyaksikanmu
Bercerita
Tentang betapa kacaunya
Cara dunia ini bekerja
Adegan Ranjang
Rembulan tepat di atas tepi kota
Lembut cahaya menembus ruang-ruang per malam
Sepasang kekasih tergesa-gesa
Antara dikejar apa atau mengejar apa
Menutup pintu
Membuka baju
Kini mereka di atas ranjang
Sudah setengah telanjang
Waktu berdetik secepat adrenalin
Segera terjadi hal-hal yang diinginkan
Semakin saru antara cinta dan birahi
Tipis batasnya, lebih tipis dari latex kontrasepsi
Waktu berdetik secepat adrenalin
Detik selanjutnya adalah hal-hal yang diinginkan
Tok, tok, tok.
Namun, pintu bersuara
Sepasang kekasih terdiam bertatapan
Saling bertanya dan memastikan
Tok, tok, tok!
Pintu lebih keras bersuara
Apakah itu seperti yang ada di kabar berita?
Apakah kini giliran mereka?
Tok, tok, tok! Tok, tok, tok!
Pintu tak henti bersuara
Tok, tok, tok!
Mengganggu mereka
Sepasang kekasih di atas ranjang
Berselimut satu hal yang dikhawatirkan:
Menjelma seragam, Negara datang