Buaya kerap diasosiasikan dalam pemaknaan yang negatif. Dalam arti kiasan buaya diidentikkan dengan orang yang pandai merayu dan bermain asmara. Dalam arti harfiah pun buaya identik dengan binatang buas yang sangat berbahaya jika didekati. Namun, kedua persepsi itu akan hilang ketika kita bertemu dengan sosok Lyle, buaya pemalu yang pandai bernyanyi.
Kisahnya dimulai ketika Lyle kecil bertemu Hector P. Valetti, seorang seniman panggung tua yang sudah lewat masa kejayaannya. Hector yang harus bersusah payah untuk menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan bersaing dengan pendatang baru harus berpikir keras untuk tetap melanjutkan karir di dunia seni pertunjukan. Untuk itulah Hector mempunyai ide untuk mencari partner dalam pertunjukan, yaitu hewan lucu untuk menarik minat penonton.
Saat memasuki toko hewan, Hector bingung mau memilih hewan apa yang cocok untuk partner pertunjukannya. Rekomendasi dari penjaga toko juga tidak ada yang membuat Hector tertarik. Baru pada saat ditinggal oleh penjaga toko yang juga mulai bingung, Hector mendengar suara merdu dari sudut bilik toko tersebut. Hector berjalan mendekatinya dan menemukan seekor anak buaya yang sedang bernyanyi.
Hector seperti menemukan harapan baru pada buaya bernyanyi yang ditemuinya. Tanpa pikir panjang Hector langsung membeli anak buaya tersebut. Hector menamainya Lyle, sesuai dengan nama “Crocodile” dengan beberapa bagian hurufnya terkelupas sehingga tinggal menyisakan beberapa garis yang sekenanya dibaca Hector dengan kata “Lyle”.
Setiap malam Hector mengajak Lyle berlatih bersama menyanyikan lagu-lagu yang dimiliki Hector. Setelah bersusah payah akhirnya Hector berhasil menyelaraskan lagu-lagunya dengan suara Lyle. Hector pun dengan percaya diri mengajak Lyle untuk mengisi pertunjukan panggung, satu-satunya mata pencaharian yang Hector bisa lakukan. Hector berharap hadirnya anak buaya yang bisa bernyanyi akan dapat menarik perhatian penonton.
Namun, sayang sekali apa yang diharapkan Hector tidak terjadi. Lyle adalah buaya yang sangat pemalu. Ia tidak bisa bernyanyi ketika berhadapan dengan penonton yang sangat banyak dan gaduh. Lyle tidak berhasil mengeluarkan sepatah katapun di atas panggung sampai pertunjukan selesai. Kejadian itu membuat manajemen pertunjukan merugi.
Masalah finansial dan lilitan utang membuat Hector harus keluar dari rumahnya untuk mencari uang pinjaman sekaligus menghindari para penagih utang. Hector berjanji pada Lyle untuk segera kembali. Namun Hector mengingkari janji karena hingga Lyle dewasa, Hector belum juga pulang. Lyle pun berusaha mandiri untuk bertahan hidup di lantai atas rumah susun warisan nenek Hector tersebut.
Hingga pada suatu saat rumah Hector disewa oleh keluarga Primm yang baru pindah dari pedesaan. Mr. Primm (Scott Mc. Nairy), Mrs. Primm (Constance Wu), dan anak tungglnya, Josh Primm (Winslow Fegley) awalnya tidak tahu kalau rumah tersebut ditinggali oleh buaya. Pada saat itu Lyle sudah dewasa dan bertubuh besar seperti buaya-buaya pada umumnya.
Anggota keluarga yang pertama kali menyadari ada ‘makhluk lain’ di rumah itu adalah Josh. Mendengar ada suara bedebum di atas rumah, Josh berinisiatif untuk mengeceknya walaupun ia sangat takut. Pada saat bertemu Lyle, ia sangat kaget dan histeris. Namun Josh berusaha mengejar Lyle ketika seekor kucing milik tetangganya secara tidak sengaja tertelan oleh Lyle. Lyle yang panik malah lari ke luar rumah.
Pada saat pengejaran Josh dicegat oleh penjahat. Lyle datang membantu Josh untuk mengusir penjahat tersebut. Lyle juga berhasil mengeluarkan kucing dari perutnya. Dari kejadian itu Josh berkesimpulan bahwa Lyle adalah buaya yang baik. Akhirnya malam itu Lyle mengajak Josh ke lantai atas sebuah rumah makan, tempat di mana Lyle mendapatkan makanan gratis dari sisa makanan restoran yang dibuang. Josh sangat kagum bagaimana seekor buaya bisa menyajikan makanan sekaligus bernyanyi dengan merdu.
Dengan hadirnya Lyle, Josh jadi mempunyai teman. Bisa dibilang satu-satunya teman yang bisa membuat Josh bahagia dan merasa aman. Namun masalah berikutnya adalah bagaimana memberitahu kedua orangtua Josh agar tidak kaget ketika Josh bersahabat dengan seekor buaya, terlebih buaya itu juga tinggal di rumah kontrakan mereka.
Proses perjumpaan pertama antara Lyle dengan Mr. Primm dan Mrs. Primm menjadi adegan yang sangat menghebohkan dalam film ini. Namun lagi-lagi Lyle bisa meyakinkan kepada mereka bahwa ia tidak berbahaya ataupun jahat. Lyle mengajak Mrs. Primm untuk tidak terlalu takut keluar pakem sehingga dapat membuat masakan dengan resep-resep baru. Selanjutnya Lyle juga mengajak Mr. Primm untuk kembali menekuni gulat, olahraga yang sudah lama ditinggalkannya. Kehadiran Lyle sungguh memberikan warna dan semangat baru pada keluarga Primm.
Namun masalah baru datang ketika Hector tiba-tiba muncul lagi dan minta izin menumpang dalam beberapa hari. Hector yang tak menyangka kalau Lyle masih berada di sana kembali melanjutkan aktivitas lama mereka, yaitu bernyanyi bersama. Hector masih mempunyai harapan untuk mengajak Lyle dalam panggung-panggung pertunjukannya. Namun Lyle tetap tidak mau menyanyi dan itu membuat Hector kecewa.
Aktivitas latihan musik hingga larut malam membuat tetangga mereka merasa terganggu sehingga melaporkan keluarga Primm ke kantor polisi. Mengetahui keberadaan buaya di tengah permukiman, polisi akhirnya memanggil petugas penangkaran hewan untuk membawa Lyle ke kebun binatang. Lyle ditangkarkan bersama buaya-buaya lainnya. Hal itu membuat Josh Sedih kehilangan teman satu-satunya di Kota itu.
Pada suatu malam Hector dengan inisiatifnya mengajak Josh untuk membebaskan Lyle dari tempat penangkaran. Dengan segala daya upaya Hector berhasil meloloskan Lyle. Namun masalah selanjutnya adalah bagaimana meyakinkan polisi dan seluruh penduduk kota bahwa Lyle bukanlah binatang yang berbahaya.
Akhirnya Josh mengajak Lyle ke tempat ajang pencarian bakat dan membujuknya agar mau bernyanyi. Pada awalnya Lyle sangat canggung dan gugup sehingga tidak mengeluarkan sepatah katapun. Namun melihat wajah Josh yang sangat mengiba akhirnya Lyle berhasil melantunkan lagu dengan suara indah yang membuat polisi, dewan juri, dan seluruh penonton di studio bersorak gembira.
Beberapa bulan kemudian tetangganya tetap melaporkan keluarga Primm sehingga mereka harus menghadiri persidangan. Dalam persidangan tersebut keluarga Primm menang dalam perkara ketika Hector menemukan surat resmi yang disimpan mendiang neneknya yang menyatakan bahwa rumah tersebut adalah bagian dari tempat penangkaran hewan yang sah. Surat itu selama ini disembunyikan oleh penggugat namun bisa ditemukan atas bantuan kucingnya. Akhirnya Lyle tetap diperbolehkan tinggal bersama keluarga Primm di rumah tersebut.
Pada akhir cerita Hector menyadari bahwa eksploitasi pada Lyle dengan memaksanya ikut dalam pertunjukan adalah sebuah kesalahan besar. Alih-alih popularitas, yang dibutuhkan Lyle hanyalah kehadiran keluarga yang penuh kehangatan dan kegembiraan dalam menjalani kehidupannya.
Film Lyle, Lyle, Crocodile diangkat dari sebuah buku karya penulis cerita anak Amerika Bernard Waber. Sutradara Will Spech dan Josh Gordon menggarapnya menjadi sebuah film keluarga dengan format sederhana, ringan, musikal, dan penuh kegembiraan. Shawn Mendes yang dipercaya sebagai pengisi suara Lyle berhasil dengan baik membangun karakter buaya yang pemalu namun kreatif dan penuh semangat. Dalam film ini Shawn Mendes bertandem dengan aktor Spanyol peraih Academy Award, Javier Bardem yang memerankan tokoh Hector.
Walaupun ringan dan mempunyai happy ending, film Lyle, Lyle Crocodile sarat akan kritik dan pesan kepada manusia modern yang penuh aturan baku, rasa takut bersalah, dan ketergesaan dalam menjalani hidup. Hal itu membuat manusia seperti robot yang kehilangan jiwa sekaligus tidak mengenali lagi jati dirinya. Sebaliknya, Lyle mengajarkan bahwa kebahagiaan hidup lebih mudah diraih dengan mengedepankan spontanitas yang dituntun oleh intuisi, keberanian berimprovisasi, dan rasa empati.
***
Editor: Ghufroni An’ars