Liminal
Semua tempat
adalah ruang tunggu
Dan kau sendiri saja
Membaca lagi arah tuju
Setelah langkah kaki
mengkhatamkan
Ribuan alamat perjalanan
Semua tempat
adalah ruang tunggu
Dan kau sendiri saja
Menaksir sisa waktu
Berdetak-detik di tubuhmu
(2021)
–
Solitude
Penghabisan Januari
Hujan turun seperti hasrat
Yang tak dapat dibendung lagi
Dalam sepetak kamar
Dalam detik yang mencekik ini
Suaramu samar-samar kudengar
Meski aku telah coba sembunyi
dari segala bahasa dan bunyi
Levinia, demikianlah kini
Tercabik-cabik aku
Dalam penantian
Dalam beku waktu
(2022)
–
Kuldesak
Adakah cara lain mengusir sepi
Selain mendaras namamu
Pada malam-malam yang demam
Tubuhku seperti ngilu seluruhnya
Sebab rindu kerap menemui jalan buntu
Sementara hasrat kian memadat
Setiap kubaca kedalaman matamu
Yang kau unggah di linimasa
“Salma, mengapa harus jarak
yang selalu kita perkarakan?”
(2021)
–
Sungkawa
Di punggung rumah ini
Aku entah mencari apa
Sedang tubuhmu kini terbaring
Di bawah gugur daun kamboja
Dan segala hasrat belum sempat
kita terjemahkan
(2021)
–
Kertasari, Suatu Pagi
Kesedihan ini
Seperti halimun yang turun
Sebentar kemudian menyusup
Ke lembah itu
Ke lembah itu
(2021)
*****
Editor: Moch Aldy MA