Lamunan Penguntit di dalam Ruangan
: Tarkovsky
di kepala penulis & profesor itu… tak ada lagi rumah-rumah berhantu. tak ada lagi kejut-keajaiban. bertahun-tahun hutan-hutan tak lagi lahirkan tuhan-tuhan baru. tak ada lagi peduli, apakah ia mampu menari atau tidak sama sekali. inflasi pikiran berbanding lurus dengan deflasi perasaan? begitulah barangkali.
sedih-pedih rasanya bayangkan: tak ada Nuh yang mampu selamat dari banjir rasionalitas; tak ada Ibrahim yang mampu dinginkan api modernitas; tak ada Musa yang mampu belah lautan realitas.
cahaya buatan yang paling terang, yang mampu tenangkan kegagapan & jinakkan ketakutan Adam di hadapan legam kegelapan itu—telah padam.
(2023)
–
Bayang Buyar Stroberi Liar
: Bergman
sepi masatua & sesal masalalu, merupa mimpi buruk yang panjang. kese-pain yang berjenjang. membentangkan penanda-penanda sampai kemungkinan-kemungkinan petanda. bukankah kita memang pemakan tanda?
bahasa, lagi-lagi, bergerak dalam kecepatan suara. makna masih berak di celana.
masakini tak pernah berdiri sendiri. ada seribu isak dalam Isak. membikin demarkasi antara realita & mimpi. beranjak nostalgia berarti memungkinkan apa-apa yang barangkali pernah ada. yang nampak berjarak miliaran tahun cahaya jauhnya.
(2023)
–
Kerasukan Pêssoa
kau tak pernah mencintaiku. yang kau cintai adalah bentuk platonik dari diriku menurut kepalamu. ide-ide idealmu tentangku. fragmen-fragmen cermin dari dirimu. jalan keluar bagi labirin kebingunganmu.
tubuhmu di pelukku, tak perlu lagi menerjemah seribu turbulensimu. bandara sublim yang kau rindukan itu. aku bicara dengan bahasa yang sama—dengan pikiranmu, dengan perasaanmu.
(2023)
–
Menyembuhkan Sindrom Cinderella
sayang, badai pasti berlalu… lalang. tak ada tenang bagi apa-apa yang ada, mungkin ada, & yang tak mungkin tak ada. mungkin realitas bukanlah film Disney di mana akan ada seorang pangeran tampan yang akan melamarmu dengan mahar sepatu kaca, lengkap dengan buai piano yang mengalun manja dari gemulai jari-jemari Tchaikovsky atau Stravinsky.
maka mari berdansa-bernyanyi… lagukan lagi mantra-mantra amor & horor: balonmu ada lima, meletus semuanya. tapi tak apa. tak apa. tak apa-apa.
(2023)
–
Au Revoir
mari menciumi
yang mair-mair.
(2023)
*****
Editor: Ghufroni An’ars