Kematian Seorang Penyair dan Puisi Lainnya

Varell Lubert Giuliano

1 min read

mengapa?

yang tua sudah ringkih
yang muda masih bugar
yang tua mengharap umur panjang
yang muda ingin cepat pulang
aneh

Juni, 2022

hilangnya inspirasi

gawat
aku kehilangan inspirasi
ia meninggalkanku berhari-hari lalu
sebelum pergi ia berpesan
ia hendak mencari tuan yang baru
yang mau mendengar bisikannya
yang menganggap kehadirannya penting
dan tentu saja, yang lebih rajin menulis

Juni, 2022

kasih sayang ibu

seorang anak mengeluh pada ibunya
“aku kedinginan bu. adakah tempat yang dapat membuatku merasa hangat?”
ibunya memutar otak
tak lama ia meletakkan anaknya ke dekat perapian
anak itu kembali mengeluh
“aku kepanasan bu. adakah tempat yang dapat membuatku merasa sejuk?
ibunya kembali memutar otak
kini, ia meletakkan anaknya ke dalam mesin pendingin
anak itu lagi-lagi mengeluh
“aku kedinginan bu. adakah tempat yang dapat membuatku merasa hangat?”
sang ibu mulai kehabisan akal
namun, buah hatinya terus saja mengeluh
akhirnya ia memutuskan untuk menelan anak itu bulat-bulat
dari dalam perut anaknya berkata
“di sini nyaman bu. tak terlalu panas dan tak terlalu dingin.”
“terima kasih, bu.”
ibunya tersenyum lega

November, 2022

kematian seorang penyair

seorang penyair tua,
sepanjang hari duduk di beranda rumah
tubuhnya seakan kaku
mulutnya tak mengeluarkan sepatah kata pun
istri penyair itu heran melihat tingkahnya
lantas ia bertanya,
“kamu ini kenapa, pak? sudah seperti mayat hidup saja.”

penyair tua itu akhirnya buka bicara
“aku ini memang sudah jadi mayat, bu. aku sudah mati.”
istrinya mengernyitkan dahi
“hush. jangan sembarang kalau bicara pak. ini buktinya ragamu masih bernyawa kok.”

sang penyair diam sekejap, lalu kembali angkat suara
“aku ini sudah mati bu. tanganku sudah tak mampu lagi menulis sajak-sajak seperti sediakala.”
penyair tua itu meneteskan air mata
istri sang penyair memeluk hendak menenangkan
tapi, tak dirasanya tubuh suaminya itu
ia semakin heran
ah. ia baru teringat. suaminya telah berpulang setahun silam.

*****

Editor: Moch Aldy MA

Varell Lubert Giuliano

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email