11 Tahun Silam
Sisa-sisa gerimis di kepala
Berjalan menemukan jalan pulang
Pada cerita malam 11 tahun silam
Tepat di ujung rambut yang basah
Ia memutuskan jatuh tak beraturan
Bukan pada kesembuhan yang dijanjikan
Tapi pada bekas luka lama yang dilupakan
Bukan pada cerita novel yang ditayangkan
Tapi pada dongeng kecil yang dinantikan
Oleh kedua mata yang tergenang,
Menanti kisah selanjutnya
yang tak kunjung datang;
Mari kita selesaikan.
–
Kecup Ibu
Melati tumbuh di rangkul pelukmu
Melingkar bak akar rerumputan taman sekolah
Erat, sekali, lalu ribuan kali, sampai tak terhitung
Langkah-langkah yang membawa kejutan
Ke tempat-tempat yang tak-ada dua di bumi
Ke segala macam jenis pelarian di tanah ini
Segala bentuk gagal yang mencipta luka
Yang membeku mengatasnamakan harapan sebuah dusta
Segala rasa ingin yang tak berkesudahan
Dalam segumpal darah yang membesar dan jadi pembangkang
O sialan, sudah jutaan tempat indah kutapakkan kaki
Tetap saja, kukembali ke tanah yang dibangun dengan kecup Ibu, lagi.
–
Mencuri Kota
Kau bisa ambil semua taman di muka bumi
Dengan semua hari minggu yang dinanti-nanti
Mungkin juga sesekali di sabtu hari, jika kau ingin sendiri
Pun di bahu ini, semua hari telah sepi tak bertamu
Kau bisa bawa semua angin malam, juga badai air mata
Setidaknya jika kau ingin ditemani, lalu berlari pergi lagi
Mungkin bukan pada tanggal muda di tahun ini
Barangkali besok-besok jika kau sadarkan diri
Seumpama kau mau, waktuku kujadikan perkemahan yang menghiburmu
Seumpama jika kau benar mau, kuajari kau bertahan dari sakit dan cemas namun tak luka
Jika kau sudah sangat mau, aku sudi dengan rapuh tulangku mencari jalan ‘tuk mencuri kota
Agar kau nyaman di sini saja, kau bisa bawa semua taman tapi jangan kau bawa pohon rindang:
Ia menemanimu pulang agar kau nyaman selama berjalan di kota
yang kurangkai untuk kaurangkul sesekali.
–
Menyerah
Kita terlalu sama, untuk kata-kata yang diperjuangkan
Atas nama kepanjangan rasa yang meminta dengan terpaksa
Pada 29 kali pelarian di kelopak mata
Sepi yang melepuh indah di sudut alis
Juga pada baris-baris
Lembar dan pena membentuk banyak garis
Baru kutahu, itu maksud surat terakhir
Terlepas, atau memaksa tuk lepas.
what a great day 🌥