"๐˜๐˜ข๐˜ต๐˜ข ๐˜ท๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฎ ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ค๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต, ๐˜ฏ๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฎ ๐˜ต๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต." -Seneca, ๐˜Œ๐˜ฑ๐˜ช๐˜ด๐˜ต๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ด 107.11.

Kebijaksanaan Tiga Berandal di Toko Kelontong Tua

Aditya R

2 min read

Buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya (Namiya Zakkaten No Kiseki) yang diterjemahkan Faira Ammadea dan diterbitkan Gramedia Pustaka Utama di tahun 2020 mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pengikut salah satu base perbukuan di Twitter. Buku itu kerap dibicarakan di linimasa sampai hari ini. Di tengah banyaknya karya fiksi populer Asia Timur yang sedang digandrungi, novel ini berhasil menciptakan gelombang pembaca tersendiri.

Novel karya penulis kenamaan Jepang, Keigo Higashino, ini diawali dari pelarian Atsuya, Shota, dan Kohei dari kejaran polisi sebab baru saja kedapatan mencuri. Trio pencuri kelas teri ini pun terpaksa memarkirkan mobilnya di suatu lahan parkir di area perumahan penduduk karena kendaraan mereka tidak sanggup lagi melaju lebih jauh. Mereka pun melanjutkan pelarian dengan mencari tempat untuk bersembunyi. Shota kemudian mengusulkan untuk menginap semalam saja sampai fajar tiba di sebuah toko kelontong tua di wilayah tersebut yang telah lama ditinggal pemiliknya. Toko itu bernama Toko Kelontong Namiya.

Mereka masuk ke dalam toko yang sudah termakan usia tersebut melalui pintu belakang yang tersambung dengan gang berukuran kurang lebih satu meter. Dengan menggunakan senter yang diarahkan ke beberapa penjuru, diketahui banyak barang tak bergarga yang ditinggalkan pemilik sebelumnya. Sebut saja mesin cuci dan kulkas kosong yang telah berkarat, beberapa lilin yang akhirnya mereka nyalakan, dan juga sisa-sisa produk yang tidak habis terjual. Mereka banyak berspekulasi tentang kemanakah perginya pemilik toko(?) yang tidak terjawab sampai pada akhirnya dari lubang pintu gulung toko datang kiriman amplop dari seseorang yang tidak mereka ketahui.

Selain mengejutkan, cukup ganjil menerima amplop pada dini hari saat e-mail dan aplikasi sosial media tengah menjamur dalam dinamika masyarakat Jepang. Ada dugaan jika surat tersebut sebagai tanda adanya orang yang memergoki aksi mereka dan coba membuat keisengan. Tapi, rupanya tidak demikian.

Surat pertama berisi permintaan konsultasi dari seseorang yang menggunakan nama alias. Awalnya mereka mengira jika surat itu ditujukan kepada sang pemilik toko. Sampai mereka mengetahui jika Toko Kelontong Namiya pernah muncul dalam rubrik sebuah majalah lama yang ditemukan dalam laci toko tersebut, dan dikenal sebagai toko yang menerima permintaan konsultasi. Dahulu, seorang kakek bernama Namiya Yuji menggunakan tempat itu untuk berbalas surat dengan koresponden yang meminta pendapatnya.

โ€œSebuah toko kelontong naik daun karena dapat memberikan solusi untuk setiap masalah. Toko yang dimaksud berlokasi di kota XX. Jika seseorang menulis surat untuk mengadukan masalahnya dan memasukkannya ke lubang surat di pintu gulung toko, surat balasannya bisa ditemukan di kotak penyimpanan botol susu sapi yang ada di belakang toko keesokan harinya.โ€ โ€“Halaman 20.

Dengan tujuan mengisi waktu, tiga berandal itu mencari kertas dan pena untuk menuliskan jawaban dari surat yang masuk ke toko. Ketika mereka mencoba meletakkan surat jawaban di kotak penyimpanan botol susu sapi, dengan begitu ajaib surat tersebut akan hilang dan segera direspon dengan datangnya surat kedua melalui lubang gulung toko. Semenjak itu mereka menyadari jika sedang berinteraksi dengan orang-orang dari masa lalu dan Toko Kelontong Namiya adalah mesin waktu yang menghubungkan dua zaman tersebut.

Beraneka masalah sedang dihadapi oleh si pengirim. Tatsuya, Shota, dan Kohei akan mencari solusi dari setiap masalah dan menuliskan sebuah saran sambil menunggu pagi menjelang. Seperti seorang atlet yang kebingungan memilih untuk menjalani hidup dengan kekasihnya yang divonis sakit keras atau mempersiapkan diri untuk ikut Olimpiade 1980, seseorang yang kebingungan memilih karirnya di bidang musik atau meneruskan bisnis keluarga, sampai dengan pertanyaan seorang anak penggemar The Beatles yang bingung ingin ikut orang tuanya melarikan diri dari jeratan utang atau tidak. Sesekali mereka membuat ramalan terhadap para penerima surat tersebut, yang merupakan sebuah kenyataan di masa depan.

Saya sangat menikmati alur cerita buku ini yang menyajikan plot-twist di mana-mana, tanpa pernah diduga sama sekali. Surat-surat itu membuat pendapat Atsuya, Shota, dan Kohei akhirnya didengar bahkan mengubah hidup seseorang. Melalui novel ini saya mengerti jika setiap orang butuh privasi. Tapi, setiap individu tersebut tak lebih dari makhluk sosial yang perlu berbagi cerita dengan orang lain. Perlu didengar maupun mendengar. Ketika merasa tidak ada orang lain yang bisa dipercaya atau pun bisa bersimpati dengan perasaan mereka, Toko Kelontong Namiya hadir di sana. Itulah mengapa para koresponden tidak pernah mau mengungkapkan identitas asli dan selalu menggunakan nama samaran.

Toko Kelontong Namiya tak ubahnya seorang biksu tua yang penuh kebijaksanaan yang selalu bisa memberi solusi atas semua persoalan. Setiap surat akan menerima balasan, walau pertanyaannya kadang aneh dan mengherankan. Namun, pada akhirnya setiap jawaban tergantung pada si pengirim, bagaimana mengolahnya menjadi suatu keyakinan yang membuahkan aksi nyata.

โ€œSatu-satunya alasan nasihatku bisa membantu mereka tidak lain karena niat si pengirim surat sendiri. Seandainya mereka tidak berkeinginan menjalani hidup dengan baik dan tekun, mungkin jawaban apa pun yang kuberikan tidak akan ada gunanya bagi mereka.โ€ โ€“Halaman 173.

Aditya R
Aditya R "๐˜๐˜ข๐˜ต๐˜ข ๐˜ท๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฎ ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ค๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต, ๐˜ฏ๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฎ ๐˜ต๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต." -Seneca, ๐˜Œ๐˜ฑ๐˜ช๐˜ด๐˜ต๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ด 107.11.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email