Pertanyaan
Saat pulang sekolah
seorang anak bertanya pada ayahnya
Apakah cita-cita, Ayah?
Ayahnya menunjuk garis pantai
Carilah bunga karang paling indah, Plato
ambillah dan jangan pulang sebelum kau menemukannya
Anak itu pergi dan tidak pernah kembali
–
Soal Pekerjaan Rumah
Ibu terhimpit di antara kata sibuk dan kata libur:
Jika ibu tidur pukul sepuluh dan bangun pukul dua, membuat kue lalu pergi ke pasar tiap hari tanpa jeda. Apakah ibu pantang lelah atau pantang lemah?
Ayah muncul di belakang kata bahaya dan cahaya:
Jika ayah gemar bermain petak-umpat dengan Pamong Praja. Apakah ayah menerangi dapur rumah atau memerangi negara?
–
Tagihan
Ibu menyembunyikan lembar kesunyian
di bawah bantal tidurnya
Dari sela pintu yang tidak bisa ditutup rapat
ia tatap anaknya yang putih merangkai mimpi di depan televisi
Dalam puisi
Kata-kata mengalir dari matanya yang jingga
dan harapan-harapan akan masa depan
gugur
satu
demi
satu
–
Hidup yang Godot
Ia menatap arloji
lalu menghidupkan televisi
Hari ini hari libur
artinya, tenggelam bersama
kartun anak minggu pagi
Kehidupan selalu dimulai pada jumat sore
dan berakhir pada minggu malam setiap pekan
Tiap ada sesuatu yang melintas di kepalanya seperti
keinginan untuk mengingat hal-hal yang ia lupakan
Godot menenggak segelas anggur dan berusaha membuat
segalanya berhenti untuk tampak begitu panjang dan membosankan
–
Socrates
Ia mengambil gelas itu dan menelan seluruh
isinya dalam sekali tegukan. Menghadap ke
murid-muridnya, ia berkata bahwa
tidak ada anggur semantap ini
Minuman paling tepat buat perayaan
kemenangan kecil dalam rangkaian
nasib yang bangsat
Rasanya manis sekali
seperti saat dalam puisi
dan segala yang gelap di dunia berubah
menjadi terang-benderang, sekali, lagi.
(Tangerang Selatan, 2021)