@upontheheal

Hidup yang Babak Belur dan Puisi Lainnya

Gilang Nugroho

37 sec read

HIDUP YANG BABAK BELUR

babak satu
ba

babak dua
ba bak

babak tiga
ba bak be

babak empat
ba bak be lur

SATU

berjalan di pundak jerapah
menyeka air mata malaikat penyambung nyawa
cacing-cacing tanah menggelar pesta nan meriah
demi komoditi manusia saling menanam manusia

setan-setan ambil cuti panjang
berlibur ke pulau buatan
cekikikan kegirangan bukan kepalang
nobar siaran cctv tuhan

anak-anak bayi berkelahi
demi seseruput asi
lempar api
sembunyi rapi

DUA

tangan tertinggal di udara
saat mengadah di dalam doa

kupu-kupu di paru-paru
berubah jadi kepompong lalu ulat bulu

rangkaian kereta hampir tiba
membawa sejuta bayi serigala raksasa

nyali berlari tanpa menunggu
meninggalkan tulang punggung yang berbuku-buku

TIGA

perlahan mata berubah menjadi malam
lebih sepi dari kepergian
diam-diam sendi terjerat diam
kilau bilah pisau tajam adalah satu-satunya sisa ingatan

EMPAT

bayangan dari timur
membawa hujan pasir ke pinggir retina

bulan jatuh separuh
tertangkap kamera mata-mata seluruh dunia

pelangi membias terbalik
dimulai dari warna ungu membentuk huruf ‘u’

kerumunan menari cepat membentuk lingkaran
memberi jejak-jejak persembahan menyambut akhir peradaban

*****

Editor: Moch Aldy MA

Gilang Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email