HIDUP YANG BABAK BELUR
babak satu
ba
babak dua
ba bak
babak tiga
ba bak be
babak empat
ba bak be lur
–
SATU
berjalan di pundak jerapah
menyeka air mata malaikat penyambung nyawa
cacing-cacing tanah menggelar pesta nan meriah
demi komoditi manusia saling menanam manusia
setan-setan ambil cuti panjang
berlibur ke pulau buatan
cekikikan kegirangan bukan kepalang
nobar siaran cctv tuhan
anak-anak bayi berkelahi
demi seseruput asi
lempar api
sembunyi rapi
–
DUA
tangan tertinggal di udara
saat mengadah di dalam doa
kupu-kupu di paru-paru
berubah jadi kepompong lalu ulat bulu
rangkaian kereta hampir tiba
membawa sejuta bayi serigala raksasa
nyali berlari tanpa menunggu
meninggalkan tulang punggung yang berbuku-buku
–
TIGA
perlahan mata berubah menjadi malam
lebih sepi dari kepergian
diam-diam sendi terjerat diam
kilau bilah pisau tajam adalah satu-satunya sisa ingatan
–
EMPAT
bayangan dari timur
membawa hujan pasir ke pinggir retina
bulan jatuh separuh
tertangkap kamera mata-mata seluruh dunia
pelangi membias terbalik
dimulai dari warna ungu membentuk huruf ‘u’
kerumunan menari cepat membentuk lingkaran
memberi jejak-jejak persembahan menyambut akhir peradaban
*****
Editor: Moch Aldy MA