Sedang membaca dan menulis sambil menyamar menjadi seorang guru

Harapan Malas Berusaha

Moh. Ainu Rizqi

2 min read

Harapan Malas Berusaha

Usaha untuk tidak berusaha adalah usaha yang dilakukan dengan penuh usaha. Sebelum kata usaha ada, orang telah berusaha agar kata usaha ada dan orang-orang mau berusaha. Jauh sebelum ada kata usaha, orang-orang juga berusaha agar kata yang tiada menjadi ada, yaitu: usaha.

Sebelum orang-orang menenangkan ketidakpunyaannya dengan kata harapan, orang-orang juga berharap agar kata harapan itu menjadi ada. Setelah lama berharap—dan tentu berusaha—akhirnya harapan menjadi ada. Sayangnya, harapan semakin melanggengkan ketidakpunyaan seseorang akan sesuatu. Mungkin satu-satunya yang tidak dimiliki harapan adalah satu, yaitu: harapan.

Malas mungkin diciptakan orang-orang yang sudah terlalu letih berusaha dan pamrih berharap. Padahal kata malas diciptakan karena orang-orang memang malas dengan usaha yang hampa dan harapan yang berujung duka. Jangan-jangan sebelum ada kata malas, orang-orang berusaha dan berharap agar ada kata yang bisa mengistirahatkan usaha dan harapannya itu, hingga akhirnya muncul kemalasan itu menjadi satu kata, yaitu: malas.

 

Pertemuan

Untuk waktu yang tak pernah bertemu:

Setelah pertemuan, yang paling dan sangat dirindukan adalah ketidaktemuan. Sebab ketika bertemu selalu melahirkan perpisahan. Setiap perpisahan selalu melahirkan pertemuan baru, dan pertemuan itu melahirkan perpisahan-perpisahan baru. Pertemuan dan perpisahan akhirnya kawin dan melahirkan bayi prematurnya yang diberi nama:  rindu. Kelak jika rindu sudah dewasa, ia akan menyadari bahwa pada dasarnya rindu adalah ketidaktemuan yang dicuri oleh waktu.

 

Bagaimana

Bagaimana jika bahasa tidak memiliki bahasa? Bahasa hanya alat yang digunakan agar manusia layak disebut manusia.

Bagaimana jika manusia tidak disebut manusia? Manusia hanya kesepakatan yang dibuat oleh sekelompok daging berjalan agar ia terus bertahan hidup?

Bagaimana jika hidup ini tidak hidup? Hidup hanya keadaan A yang membuat B semakin C bertahan dengan D hingga menemui Z.

Bagaimana jika Z bukan abjad terakhir? Z hanya awalan ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ yang dibaca dari kanan.

Bagaimana jika Z dibaca dari kiri? Z yang dibaca dari kiri adalah kedunguan milik suatu negara yang, jika mendengar, mencium, atau merasakan sesuatu itu kiri, maka moncong senjata siap mengintip nyawamu.

 

Penyesalan

Banyak yang memaknai penyesalan adalah usaha untuk selangkah lebih maju bagi kehidupan yang akan datang. Padahal penyesalan adalah sebuah permainan dari orang-orang yang menciptakan kata ‘andaikan’ dan ‘jika’ saat masa lalu datang pada ‘hari ini’ dan tidak memberikan hak ‘hari ini’ pada hari itu yang mereka tindas demi masa depan.

Tak akan ada penyesalan jika saja masa lalu dan masa depan tak dibiarkan hidup untuk mengebiri hari ini. Kasihan hari ini tak dapat bersantai untuk sekadar merasakan hari ini yang paling hari ini, karena masa lalu selalu menuntut hari ini agar masa depan dapat mengeksploitasi hari ini dengan masa lalunya yang menjadi hantu di hari ini.

Masa lalu dan masa depan adalah sesuatu yang teramat disesalkan akibat adanya kata penyesalan. Dengan begitu, seharusnya yang perlu disesalkan adalah masa lalu yang menjadi sebab adanya kata penyesalan. Biar masa depan ada, asalkan tidak merebut hari ini yang terlanjur mandi penyesalan karena kata penyesalan itu sendiri.

 

Kematian

Akan seperti apakah hidup ini tanpa adanya kematian?

Mungkin Tuhan akan asing dari bibir-bibir manusia
Mungkin bibir tak akan letih untuk selalu mencibir
Mungkin cibiran akan selalu menemui pembalasan
Mungkin pembalasan tak akan berhenti pada satu korban
Mungkin korban akan selalu menebarkan kebaikan
Mungkin kebaikan akan melancarkan para pelaku kejahatan
Mungkin kejahatan akan selalu bertahan
Mungkin bertahan menjadi babak terakhir dari semua alasan
Mungkin alasan akan terus bergema agar tak menemui ketiadaan
Mungkin ketiadaan tak lagi memerlukan alasan
Mungkin kemungkinan akan selalu memungkinkan atas segala ketidakmungkinan

Hingga akhirnya diciptakanlah kematian agar alasan dari ketiadaan dapat jujur terhadap ketiadaannya

.

Yogyakarta, Oktober 2021

Moh. Ainu Rizqi
Moh. Ainu Rizqi Sedang membaca dan menulis sambil menyamar menjadi seorang guru

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email