Seiring perkembangan zaman, penyembuhan kesehatan mental mengalami penambahan deskripsi yang luas. Belakangan ini, upaya penyembuhan kesehatan mental akrab disebut healing. Healing menjadi salah satu terobosan alternatif agar mental seseorang tetap dalam kondisi baik-baik saja. Ada beberapa cara yang dilakukan, seperti liburan, belanja, atau aktivitas lain yang menghabiskan uang dan tenaga. Akan tetapi, perlu disadari bahwa semua orang berhak mendapatkan akses healing tanpa mengikuti tren yang sedang moncer. Ada cara-cara penyembuhan yang bisa dicoba seseorang dengan riang gembira tanpa mengeluarkan banyak biaya. Poin-poin tersebut dijawab oleh kehadiran alam yang dapat memberikan terapi secara alami sejak manusia dilahirkan.
Alam menjalin kerja sama yang baik dengan manusia agar bisa saling memanfaatkan. Dengan menyelamatkan dan melestarikan lingkungan hidup, serta menjamin kebutuhan dan kemakmuran, sebenarnya umat manusia sedang menyelamatkan dirinya sendiri.
Alam, Tubuh, dan Ketenangan
Pernahkah kita merasa tenang ketika mendengar ranting pohon bergesekan? Merasa damai dengan suara gemericik air di sungai? Atau merasa terhibur ketika burung kicau saling bercengkerama dengan bahasanya? Alam hadir sebagai ruang manusia menemukan ketenangan dan sumber penghidupan. Menurut Ihsanudin Yusuf Nur Hafidz dalam artikel Konsep Healing Environment untuk Mendukung Proses Penyembuhan Pasien Rumah Sakit (2019), alam mempunyai sifat restoratif yang mampu memberikan energi positif terhadap psikologis manusia. Manusia dapat merasakan kenyamanan ketika berhubungan dengan elemen tumbuhan, air, angin, dan udara. Energi positif yang hadir saat kita bersentuhan dengan alam berbarengan dengan datangnya manfaat lain, misalnya terhindar dari penderitaan ekonomi pasca-healing. Alam menjawab keresahan manusia agar kesehatan mental dan segala aspek kehidupan lainnya terus lestari dengan konsep ekoterapi.
Baca juga:
Menurut tinjauan medis, Marney A. White, PhD, MS, psikolog dalam healthline.com, ekoterapi adalah pendekatan yang bertumpu pada gagasan bahwa manusia memiliki hubungan erat dengan lingkungan itu sendiri. Menghabiskan waktu di alam dapat berdampak positif pada kesehatan mental seseorang. Banyak praktik ekoterapi yang mengutamakan hubungan dua arah antara manusia dan alam. Selain membantu kesehatan mental seseorang, ekoterapi juga menekan masalah kecemasan lingkungan seperti kerusakan dan degradasi lingkungan, pemanasan global, atau bencana alam.
Ketika seseorang mendapat ketenangan berkat kehadiran alam, ia akan mengupayakan sebagaimana mestinya untuk terus menjaga alam. Begitu juga ketika seseorang melakukan kerja-kerja menjaga alam, ia akan mendapatkan kedamaian yang menyejukkan hati dan pikiran. Energi positif antara manusia dan alam tersusun dalam konsep ekoterapi yang sehat. Sebagai mahluk berakal, manusia sendiri diberikan kesempatan untuk mengupayakan agar ekoterapi dapat berjalan dengan baik untuk kesehatan mental seseorang. Upaya-upaya tersebut antara lain:
Pertama, menjadikan alam sebagai wisata ramah finansial. Mengunjungi sungai di pojok desa, berjemur di bawah sinar matahari, menikmati pemandangan gunung, atau menikmati suara burung berkicau merupakan salah satu usaha untuk menyehatkan mental seseorang. Jika kita terus menjaga alam, kita bisa merasakan kehangatan saat berada di sekitar alam tanpa mengeluarkan uang yang menguras tabungan.
Baca juga:
Kedua, membersihkan sampah sekaligus membersihkan kotoran jiwa. Membersihkan sampah di sekitar kita dengan ketulusan hati merupakan kegiatan positif menjaga alam agar tetap lestari. Tanpa disadari, kebahagiaan melihat kebersihan merupakan respons semakin berkurangnya kotoran dalam jiwa.
Ketiga, menanam sayuran sekaligus menanam benih kesehatan mental dalam diri manusia. Menanam sayuran dilakukan agar rantai kehidupan manusia berlangsung dengan baik. Manfaatnya bisa dirasakan secara lebih luas ketika seseorang menjadikan aktivitas menanam sayuran sekaligus menamam benih kesehatan mental. Benih ini yang akan tumbuh menjadi imunitas tubuh seseorang untuk menjalani hidup dengan bahagia.
Keempat, memberi makan hewan-hewan. Menjaga hewan agar tetap lestari adalah proses healing tersembunyi. Kebaikan seseorang yang diberikan ketika memperlakukan hewan seperti teman akan sejalan dengan dampak ketenangan. Perasaan senang melihat hewan tetap lestari melahirkan hati yang terus berdamai dengan mahluk hidup di bumi.
Kelima, meditasi di tengah alam. Kita tidak perlu membutuhkan waktu dan biaya yang banyak untuk meditasi. Menyediakan waktu kurang lebih 30 menit untuk tarik-keluar nafas panjang menghirup udara bersih, mendengarkan suara alam yang saling bersautan, merasakan kesejukan menyentuh kulit, dan menyaksikan kehadiran alam bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Ya, betapa indahnya jika hal ini dilakukan dengan konsisten.
Langkah-langkah di atas merupakan kerja ekoterapi yang dapat dilakukan seseorang dengan sehat dan cerdas. Harapannya, konsep ekoterapi dapat mengajak seseorang bahagia menjaga kesehatan mentalnya sekaligus menjaga alam tanpa ada perilaku yang merugikan. Alam dan manusia membangun kesalingan untuk kemaslahatan mahluk hidup di bumi.
Editor: Prihandini N
