Penikmat fiksi yang gemar menulis.

BTS dan ARMY: Pesan Bersatu, Mencintai Diri, dan Berbagi

Windy Jayanti

3 min read

Sebagai perayaan Asian American, Native Hawaiian, and Pacific Islanders Heritage Month , pada 1 Juni lalu, boy group asal Korea Selatan, BTS, memberikan pidato terkait anti-Asia di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat. Dalam pidato tersebut, satu persatu anggota menyampaikan pandangan dan harapan mereka.

Kim Nam Joon atau RM mengawali pidato, “halo, kami adalah BTS, dan adalah sebuah kehormatan besar diundang oleh Gedung Putih hari ini untuk mendiskusikan isu penting mengenai anti-Asia, juga inklusi dan keberagaman Asia.”

Kim Seok Jin melanjutkan, “hari ini adalah hari terakhir dari AANHPI Heritage Month. Kami bergabung dengan Gedung Putih untuk merayakan dan berdiri bersama komunitas AANHPI.”

“Hati kami serasa hancur karena adanya gelombang kejahatan baru-baru ini, salah satunya adalah kejahatan dan kebencian pada orang Asia-Amerika. Untuk menghentikan hal ini, kami ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyuarakan pandangan kami,” Park Jimin menyampaikan pesan.

J-Hope menyampaikan rasa terima kasihnya kepada ARMY, “kami berdiri di sini hari ini untuk menyampaikan terima kasih kami kepada ARMY kami, penggemar kami, di berbagai belahan dunia. Mereka adalah orang-orang dari berbagai bangsa dan budaya, dan menggunakan bahasa yang berbeda. Kami sungguh dan selalu berterima kasih,” katanya.

“Kami masih merasa terkejut bahwa musik yang diciptakan oleh artis dari Korea Selatan  bisa menjangkau banyak orang dari berbagai belahan dunia, melampaui batasan bahasa dan budaya. Kami percaya musik selalu bisa menjadi pemersatu yang luar biasa dari berbagai hal,” Jeon Jungkook menambahkan.

Selanjutnya Min Yonggi atau Suga menyampaikan, “tidaklah salah untuk menjadi berbeda, kesetaraan dimulai saat kita membuka diri dan menerima segala perbedaan kita.”

“Setiap orang memiliki sejarahnya masing-masing. Kami berharap hari ini kita sudah selangkah lebih maju untuk lebih menghormati dan memahami masing-masing dari kita sebagai seseorang yang berharga,” sambung Kim Tae Hyung.

Terakhir, Kim Nam Joon menyampaikan, “kami berterima kasih kepada Presiden Biden dan Gedung Putih yang sudah memberi kami kesempatan untuk menyuarakan isu penting, mengingatkan kami akan hal yang bisa kami lakukan sebagai artis. Sekali lagi, terima kasih banyak.”

Ini bukanlah pertama kalinya BTS diundang untuk menyuarakan diri terkait isu penting di kancah internasional. Sebelumnya, pada 24 September 2018, BTS pernah diundang untuk berpidato di UN General Assembly. Dalam acara itu, BTS mengajak penggemar mereka agar berani bersuara.

No mater who you are, where you are from, your skin color, your gender identity, just speak yourself. Find your name and find your voice by speaking yourself,” ucap Kim Nam Joon dalam pidatonya pada UN General Assembly 2018.

Pencarian Jati Diri

BTS merupakan salah satu artis yang lantang menyuarakan pendapat dan pemikirannya. Melalui kampanye  #LoveYourself dan #EndViolance yang dilakukan bersama PBB, BTS mengajak penggemar mereka untuk belajar mencintai diri sendiri.

Love Yourself merupakan frasa yang kerap disuarakan oleh BTS melalui musik mereka.  Bagi BTS, musik adalah gambaran akan diri mereka. Melalui musik, mereka menyampaikan pemikiran, kegundahan, dan keresahan.

Melalui album debut 2 Cool For School dan lagu “No More Dream”, BTS mulai menyuarakan keresahan mereka. Dalam album tersebut, mereka menuangkan keresahan sebagai siswa yang merasa terkekang dengan aturan sekolah, mimpi dan masa depan, serta ekspektasi masyarakat dan orang terdekat.

Musik BTS ikut tumbuh bersama dengan anggota BTS sendiri. Dimulai sebagai anak sekolah yang ingin memberontak pada sistem, kemudian sampai ke tahap pencarian cinta sejati hingga usaha menemukan jati diri.

Baca juga:

Love Yourself

Pada Agustus 2015, Kim Nam Joon pernah membuat unggahan berjudul Love Yourself di akun Fancafe mereka. Di dalamnya ia mengatakan, “di dunia ini ada hal yang terjadi di luar kuasa kita, karena itu marilah kita memaafkan diri kita sendiri.”

Dua tahun kemudian, BTS merilis album triologi bertemakan Love Yourself. Dimulai dengan Love Yourself: Her, diikuti Love Yourself: Tear, dan diakhiri dengan Love Yourself: Answer.

Trilogi Love Yourself merupakan hasil dari kegundahan dan pemikiran member BTS akan usaha menemukan jati diri dan mencintai diri sendiri. Musik dan lirik yang mereka buat adalah hasil pemikiran sekaligus pesan yang ingin mereka sampaikan kepada para penggemar yang sudah menemani mereka sejak memulai karier.

Tidaklah sulit bagi BTS untuk menyampaikan suara dan pesan kepada penggemar mereka.  ARMY (sebutan penggemar BTS) juga tak pernah ragu menyampaikan bahwa mereka menerima pesan dari BTS. Mulai dari diskusi terkait interpretasi akan lirik-lirik lagu BTS, melalui tulisan di media sosial, hingga penyelenggaraan acara amal.

ARMY memiliki keberagaman yang besar. Mereka berasal dari berbagai belahan dunia dengan berbagai suku, budaya, bahasa, dan usia. Mereka memiliki identias, pemikiran, serta minat yang berbeda.

Menyebarkan Energi Positif

Di Twitter, orang-orang akan dengan mudah menemukan akun-akun ARMY yang sangat positif dan bermanfaat.  seperti ARMY Art, ARMY Learning Center, ARMY Academy, BTS Book Club, dan akun semacam itu yang dibuat oleh penggemar BTS.

Army juga memiliki akun seperti @BTS_AHC_IDN atau disebut ARMY Help Center. Akun tersebut didedikasikan untuk ARMY serta orang-orang yang merasa butuh pendengar. Ada juga akun seperti @OneInAnArmy yang bergerak di bidang amal. Mereka akan menyalurkan donasi yang diberikan ARMY kepada berbagai organisasi kemanusian yang bisa dipercaya. Di sini, mereka berperan sebagai penghubung.

Dengan latar belakang yang begitu beragam, ARMY  menyatu dan membentuk sebuah komunitas yang saling mendukung dan menopang satu sama lain. Sebagaimana mereka melihat anggota BTS yang telah bekerja keras mendukung dan menopang satu sama lain dalam berkarya.

Melalui musik dan berbagai platfrom yang mereka miliki, BTS selalu menyuarakan kebaikan dan energi positif. Energi ini sampai kepada penggemar mereka. Kemudian, energi tersebut mereka sebarkan ke seluruh dunia.

 

Editor: Prihandini N

Windy Jayanti
Windy Jayanti Penikmat fiksi yang gemar menulis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email