Seorang pekerja teks komersial dan penata rumah tangga yang candu membaca dan menyisip robusta.

Banyak Burung Biru di Kotaku

Karol Pancho

1 min read

Neraka tidak ada bagi kita

Sejak hari pertama
yang katanya “ahli agama”
paling bisa menakut-nakuti kita

“Awas kalau suka jahat
apalagi berlaku bejat
Nanti setelah mati
ada siksa tiada henti”

Aku tak suka
Aku tak percaya
Katanya “ahli agama”
neraka isinya kebanyakan wanita

Bahkan sampai urusan iman
wanita pun ditaruh belakangan

Ya ampun
Kasihan

(06.02.22)

Banyak burung biru di kotaku

Burung biru terbang, bukan lari
Burung biru ada di taksi
Burung biru ada di aplikasi
Burung biru dicaplok penyanyi masa kini
padahal punya Bukowski

Satu burung biru kuajak vakansi
pakai voucher murah
biar dapat diskon berkali-kali
Maunya sih ke Bali

Gara-gara pandemi, ya tidak jadi
daripada tahu-tahu mati

Satu burung biru nangkring di perutku
Nggak ingin nggak ribut
Matuk-matuk usus besar
Aku ya jadi makan melulu
gara-gara si burung biru

Satu burung biru nangkring di jariku
Cuit-cuit ogah pamit
Ribut-ribut sama netizen
lalu ngumpet
dadah-dadah dari jauh

Yang satu itu
burung apa asu?

(03.02.22)

 

Vaksin

Aku mencintaimu
Berat
Butuh divaksin

Aku mencintaimu
enjus!
Divaksin

Kok aku masih mencintaimu
enjus!
Divaksin

Kok aku makin mencintaimu
enjus!
Divaksin lagi

Kok aku tetap mencintaimu
enjus
Divaksin lagi

Setidaknya
kalau patah hati
nggak sampai mati

Ah, begitu ya!

(Juli 2021)

 

Sambal buatan ibuku

Rawit kecil rasa lidah ibu
Terasi dan aroma tubuhmu
Sejumput gula jawa dan sungging senyum
Tambahkan garam dan rasa rindu
serta kaldu ayam dan jatuh cinta
lalu MSG dan bualan-bualan

Semua ditabuh di atas lumpang batu
Terakhirnya
Disirami minyak panas dan patah hati

Selamat menikmati

(1.03.2021)

 

Sup Sapi

Subuh datang
Pagi belum pulang
Sebersit wajah
wanita tua
menghadap kaca jendela
bersijingkat menuju dapur
Tanpa ingin
bangunkan yang tidur

Dapur selebar tiga depa saja
wanita tua
berdansa dan main orkestra
Panci di tangan kiri
Sutil di tangan kanan
Bahan-bahan mengantri
ingin terjun ke panci

Aroma sedap berlari-lari
bangunkan semua yang masih tidur
Perut pun mainkan lagu keroncong

(Februari 2021)

 

Zaman ini kugenggam dulu

Ponsel pintar kugenggam dengan kedua tangan
Jari kugerakkan
ke atas bawah
ke kanan kiri

Ada banyak
berita di layarnya
disusul foto-foto
wajah semringah

Zaman ini
semua orang tak lagi kenyang makan nasi
Mereka kenyang makan harga diri
tapi bukan dari diri sendiri

(07.02.2021)

Karol Pancho
Karol Pancho Seorang pekerja teks komersial dan penata rumah tangga yang candu membaca dan menyisip robusta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email