Aku Melihat Starman dan Puisi Lainnya

Aldiansyah Azura

2 min read

Reboot

Melihat RuPaul
Menelanjangi diri di mimbar
Menggali fungsi piranti bawaan
Sinkronisasi software dengan hardware
———— REBOOT ————
Tata Dado
Silver Boy
Dorce
Adalah sirkuit mesin
Aku terverifikasi

 

Asap Warna-warni

Tok-tok-tok
Pintu tebalku diketuk
Aku sedang cemas
Tok-tok-tok
Ketukan semakin memburu
Dengan perlahan aku mengintip lewat jendela yang tertutup tirai
((((Dalam rentang waktu ini, radioku memutar “Reflection” dari Aguilera))))

Perempuan
Laki-laki
Atau keduanya
Berdiri di depan pintu
Riasannya tebal
Tubuhnya kekar dibalut baju ketat dan rok mini
Aku gemetar
Jantung berdegup

“Kamu siapa?”
Aku bertanya
“Boleh saya berteduh?”
“Kamu siapa?”
“Kamu mengenal aku”
“Jangan bercanda, aku tidak mengenalmu”
“Bercanda hanya untuk mereka yang tidak mengenal dirinya sendiri. Aku serius. Kau mengenalku”
Aku sempat berpikir untuk memanggil polisi, Pak RT, Pak Ustadz atau siapapun yang memang dipandang memiliki kuasa lebih
“Aku minta rokok”
Dia minta rokok
“Aku tidak merokok”
“Lantas?”
“Lantas apa?”
“Lantas bagaimana?”
“Bagaimana apanya?”
“Bagaimana aku merokok kalau tidak ada rokok?”
“Itu urusanmu”
“Urusanmu juga”
“Mengapa jadi urusanku juga? Kau yang merokok, aku tidak merokok”
“Kau merokok”
“Tidak”
“Iya”
“Tidak”
“Iya”
“Mengapa kau bersikeras aku merokok?”
“Karena aku merokok”
“Lantas?”
“Jika aku merokok, kau juga merokok”
“Jangan bercanda!”
“Bercanda hanya untuk orang-orang yang tidak mengenal dirinya sendiri. Aku tidak bercanda. Kau mungkin yang bercanda”
“Aku serius!”
“Kau tidak mengenalku, jadi jelas kau bercanda”

Kepalaku pening
Percakapan ini hal asing paling tidak asing yang pernah aku alami
Pintu terbuka
Sosok itu masuk
Rokok terbakar di mulutnya
Ia mendekati aku yang berdiri mematung dengan pose yang tidak pantas jadi mahakarya Michelangelo
Badanku kaku
Dengan perlahan, aku hisap rokok
Hisapan demi hisapan, sosok itu menjelma asap warna-warni yang dengan cepat memenuhi ruang tamu

Ia tidak bercanda
Pun aku
“Bercanda hanya untuk orang-orang yang tidak mengenal dirinya sendiri”
((((Dalam rentang waktu ini, radioku memutar “I’m Coming Out” dari Diana Ross))))

 

Mabuklah dan Bercermin

Ada orang yang suka bikin onar kalau lagi mabuk
Tapi ada juga yang kalau mabuk, dia terlahir kembali
Telanjang
Jadi apa adanya
Tidak ada sehelai kain yang menutupi boroknya ataupun lekuk tubuh menyerupai Maria Magdalena

Aku mau terus mabuk
Lantas bercermin
Dan berharap aku jadi salah satu orang yang kalau mabuk, ia akan terlahir kembali
Aku mau lihat diriku tanpa sehelai kain pun
Selama ini aku bingung
Kenapa aku selalu pakai kostum menyerupai Arnold Schwarzenegger di Terminator
Sok gagah
Wajah kaku dan dingin menyerupai freezer yang menyimpan lusinan nugget kadaluarsa
Aku mau ketika bercermin
Aku telanjang
Menanggalkan Arnold

Aku mabuk
Dan tidak bikin onar
Aku bercermin
Aku merasa terlahir kembali
Tapi tidak telanjang
Aku tetap pakai baju
Tapi bukan Arnold
Ternyata aku Jessica Rabbit
Aku suka
Wajah Jessica Rabbit lebih hangat
Seperti kecupan selamat malam dari Ibu yang membiarkan anak laki-lakinya tidur tanpa menghapus riasan

 

Starman Watching from the Sky

Entah kenapa dibanding mitos-mitos lain dan hal-hal aneh yang ada di dunia,
Orang-orang lebih percaya kalau Queer itu jelmaan badut-alien yang suka makan anak kecil
Persis seperti Pennywise di novelnya Stephen King
Padahal Queer lebih mirip Starman-nya Bowie
Sosok ekstraterestrial pelambang harapan yang cuma mau berkomunikasi sama orang-orang tulus
Itu kenapa Starman lebih mudah berkomunikasi sama anak kecil, mereka yang belum mengenal dirinya, belum utuh menerima diri.

Starman meyakinkan untuk menggunakan seluruh potensi mereka
Let the children use it
Jangan takut kehilangan
Let the children lose it
Untuk nanti kita semua bisa nge-jam asik, nikmatin hidup
Let the children boogie

Tidak semua Queer adalah Starman
Starman adalah mereka yang sadar kalau mereka itu Starman.

 

Mamah

Lady Gaga bernyanyi di radio
My Mama told me when i was young, we are all born superstars.
She rolled my hair and put my lipstick on, in the glass of her boudoir
Aku berteriak sambil twerking
I was born this way
Mamah meludah
Opick berdendang
Astaghfirullah
Maskaraku luntur
Lipstikku bukan lipstik
Lipstikku stampel merah yang dibawa tangan mamah

Mamah tidak suka Lady Gaga
Mamah menyingkirkan hal-hal yang bisa meruntuhkan maskulinitas
Mamah lebih suka Astrid
“Jadikan aku yang kedua”
Mamah menyembah Sigmund Freud
Mamah tidak suka Beauvoir

Aku melesat
Don’t stop me now
Kata Freddie Mercury yang kuyakin ada di surga atau setidaknya masih dalam perjalanan menuju surga
Ia tersenyum sambil menunggu Elton John
Nanti mereka bikin konser, beramai-ramai dengan Bowie
Tapi kata Mamah mereka tidak ada di surga
Tempat mereka di Apollo
Tapi Apollo sudah tidak ada
Aku yakin
Apollo melesat ke surga
I’m travelling at the speed of light
Sahut Freddie Mercury dalam bayangku
Meluncur ke surga

Aldiansyah Azura

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email